Selasa, 19 April 2011

29 Desa Tunggak Setor Raskin

INDRAMAYUSekda Indramayu Drs.H. Cecep Nana Suryana, M.Si  memberi kelonggaran waktu sampai Senin (1/2) kepada  29 desa penunggak uang setoran Program Raskin 2010 senilai Rp396 juta untuk melunasi seluruh tunggakannya.

Ia mengemukakan hal itu di depan 315 kades/lurah serta 31 camat dan perangkatnya dalam rapat evaluasi Program Raskin 2010 dan sosialisasi Program Raskin 2011 di Wisma Haji, Selasa (25/1).

Saya yakin kalau rakyat sih sudah lunas membayar raskin itu. Saya tunggu 1-2 hari untuk 29 desa di 9 kecamatan agar melunasi semua tunggakan. Desa yang belum melunasi setoran raskin tidak memperoleh penyaluran raskin. Itu berarti yang rugi adalah masyarakatnya,” ujarnya.

Kabag Perkonomian Setda Indramayu, Dra. Dede Setiawati melaporkan,   realisasi penyaluran Program Raskin tahun 2010 sudah mencapai 100 persen. Jumlah raskin sebanyak 28,852 juta Kg untuk 169.720 RTS (Rumah Tangga Sasaran) disalurkan 11 kali.

Dikatakan, setoran Program Raskin Tahun 2010 pada umumnya cukup baik mencapai 99,88 persen. Ada 10 kecamatan yang dinilai terbaik melaksanakan Program Raskin, masing-masing kecamatan itu mendapat penghargaan sebuah TV 20 inchi.

Kasub Dolog Divre Indramayu, Drs. Sudarsono, ditempat yang sama mengemukakan, jumlah Program Raskin tahun 2011 meningkat menjadi 30,549 juta Kg untuk 169.720 RTS dengan 12 kali penyaluran.

Tiap RTS memperoleh 15 Kg per bulan seharga Rp1.600 per Kg.  Meski demikian, katanya, jika terjadi gejolak harga beras di pasaran, dimungkinkan disalurkan raskin ke-13, katanya.

Menyinggung munculnya keluhan dari perangkat desa dan RT, soal pengeluaran biaya transport, kemasan dan tenaga kerja pada saat pendistribusian raskin, lanjut Sudarsono, ada dua solusi yang bisa dipilih yaitu; pertama, pengeluaran biaya itu dianggarkan di APBD Pemkab Indramayu dan kedua, dimusyawarahan di desa.(taryani/dms).

Sumber: Pos Kota Online - Selasa, 25 Januari 2011

Abrasi Pantai Makin Luas

INDRAMAYU – Abrasi pantai akibat kerusakan ekosistem laut di kawasan pesisir pantai utara Indramayu di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu terus meluas

Dari 114 km garis pantai, kini kondisi pesisir pantai telah menggerus sejauh 45 km. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Abdur Rosyid Hakim mengatakan, Pemkab Indramayu terus berupaya menekan angka abrasi pantai yang terus meluas. Karena itu, saat ini pihaknya telah berupaya dengan melakukan penanaman bakau dan membangun pemecah ombak atau break water di sejumlah wilayah.

Abdur menjelaskan, abrasi pantai yang terjadi ini cukup merata di kawasan Indramayu Timur hingga Barat. Bahkan, dari 114 kilometer garis pantai, 45 km di antaranya telah abrasi dan 11 km di antaranya dalam kondisi rawan atau kritis.“Pembangunan break water di lokasi yang kritis menjadi prioritas pada tahun ini,”tegasnya. 

Selain mengalami abrasi, puluhan hektare hutan bakau di kawasan pantai Indramayu sebagian besar kini telah beralih fungsi menjadi kawasan tambak udang dan bandeng. Aktivis Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi) Iing Rohimin mengatakan, hutan pantai yang selama ini menjadi jalur hijau,sebagian hanya tinggal onggokan tonggak pohon bakau di tengah area tambak. (tomi indra)

Sumber: Harian Seputar Indonesia - Rabu, 09 Maret 2011

BUMD Indramayu Terancam Likuidasi

INDRAMAYU – Apotek Dharma Ayu, badan usaha milik daerah (BUMD) di Kabupaten Indramayu, terancam dilikuidasi. Sebab, BUMD ini dianggap kurang berkembang dan minim kontribusi ke kas daerah. 

Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Indramayu Ruwadi Budiman menjelaskan,BUMD yang kurang berkembang dan minim kontribusi lebih baik dilikuidasi. Daripada membebani keuangan daerah, lebih baik dilikuidasi,”tegasnya kemarin. Menurut dia, keberadaan Apotek Dharma Ayu dalam beberapa tahun terakhir ini tidak sesuai harapan.

Perkembangan Apotek Dharma Ayu sangat lamban, bahkan jika dibandingkan dengan apotekapotek swasta lain kerap kalah saing,”ujarnya. Ruwadi menjelaskan, ApotekDharma Ayusebagaisalahsatu BUMD di bidang penyediaan obat-obatan kesehatan juga secara progress report dianggap masih kurang memuaskan. Kami juga sempat mewacanakanadanya penambahanmodal, namun jika manajerialnya kurang maksimal, maka itu kami anggap hanya akan membebani keuangan daerah,”katanya. 

DPRD Indramayu pada 2011 mewacanakan penambahan modal sebesar Rp250 juta untuk BUMD.Suntikan dana segar ini diharapkan akan meningkatkan BUMD agar lebih sehat secara finansial. Kepala Inspektorat Kabupaten Indramayu Achmad Bachtiar menjelaskan, telah melakukan pengawasan terhadap Apotek Dharma Ayu dalam dua bulan terakhir.Dari hasil pemeriksaan secara internal, Inspektorat memberikan tiga opsi untuk Apotek Dharma Ayu. Opsi pertama adalah penyegaran personel di bidang manajerial.

Dalam opsi pertama ini, Apotek Dharma Ayu disarankan melakukan perubahan struktural, terutama di bidang SDM.Opsi kedua yakni penambahan modal usaha. Pada opsi kedua ini, Apotek Dharma Ayu diberi kesempatan bisa berkembang dengan suntikan modal tambahan dari APBD. Sementara opsi ketiga yakni likuidasi. Opsi terakhir ini dipilih jika keberadaan Apotek Dharma Ayu terus merugi.Tiga opsi ini telah disodorkan kepada tim ekonomi Pemkab Indramayu untuk ditindaklanjuti,” ucapnya.Hasil kajian dari tim ekonomi Pemkab Indramayu akan dilaporkan kepada Bupati Indramayu selaku pemilik BUMD. Ketua Institute Transformasi Sosial (Intras) Agus Somad menambahkan keberadaan BUMD di lingkungan pemerintah daerah diharapkan memberikan profit yang mampu mendongkrak pendapatan asli daerah.

“BUMD tidak bersifat sosial, tapi sudah profit oriented, jadi keuntungan bagi BUMD harus dikejar secara maksimal,”tandasnya. Dia juga menyarankan BUMD yang tidak berkembang harus dievaluasi secara menyeluruh, terutama SDM-nya.“Kalau perlu direksinya harus dievaluasi secara menyeluruh,” ucapnya. (tomi indra)

Sumber: Harian Seputar Indonesia - Rabu, 13 April 2011